Ciputat, PPIM – Kabar gembira datang dari ruang redaksi terbitan kami, Studia Islamika. Jurnal ilmiah pimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, CBE ini meraih peringkat quartile terbaik (Q1) dalam bidang kajian keagamaan (religious studies). Capaian ini diraih berdasarkan rilis Scimago Journal Rank (SJR) di laman https://www.scimagojr.com/ pada tanggal 11 Juni 2020.
SJR adalah portal yang menampilkan pemeringkatan jurnal-jurnal ilmiah dari seluruh dunia. Tidak sembarang terbitan dapat memenuhi kriteria pemeringkatan ini dikarenakan seluruhnya merupakan jurnal ilmiah yang telah diindeks oleh Scopus. Penyusunan peringkat tersebut diolah berdasarkan dampak ilmiahnya dalam perkembangan kajian keilmuan yang dibuktikan dengan jumlah kutipan yang diperoleh.
Studia Islamika masuk dalam pemeringkatan SJR sejak tahun 2016, setahun setelah diindeks oleh Scopus. Capaian ini menunjukkan bahwa Studia Islamika dinilai sebagai terbitan yang bereputasi sehingga memiliki dampak ilmiah yang tinggi. Peringkat Q1 sendiri diperoleh setelah Studia Islamika memiliki nilai 8 dalam h-index dan skor 0,17 dalam hal dampak ilmiahnya. Akibatnya kini Studia Islamika menduduki peringkat 125 terbaik sedunia dalam jurnal bidang kajian keagamaan dan peringkat 4 terbaik Asia.
Azyumardi Azra menyambut baik capaian ini. Profesor ilmu sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berharap raihan Studia Islamika ini akan berimbas pada peningkatan mutu luaran karya akademik para sarjana di Indonesia. Mereka akan berupaya keras agar tulisannya dapat dimuat di jurnal ilmiah bereputasi.
“Capaian ini akan memberi efek domino bagi perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Ini akan menguatkan Indonesia sebagai kiblat perkembangan kajian keislaman di dunia”, ungkap Azra.
Studia Islamika diterbitkan pertama kali pada tahun 1994 dengan fokusnya adalah kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara. Lebih dari 500 artikel telah diterbitkan oleh jurnal ini dengan melibatkan 90 orang sarjana ahli keislaman untuk menjamin mutu penerbitannya.
Hingga kini, Studia Islamika merupakan salah satu rujukan utama dalam hal kajian keislaman khususnya dalam melihat perkembangannya di Indonesia dan Asia Tenggara. Menurut versi Google Scholar, tercatat bahwa jurnal ini telah dikutip oleh artikel-artikel lainnya sebanyak 2,596 kali. Sebuah angka yang sangat tinggi untuk sebuah terbitan kajian ilmu sosial keagamaan. Adapun tingkat kutipan tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah 400 kali dikutip.
Dalam kesempatan yang sama, Ismatu Ropi, Ph.D selaku Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta menyampaikan pandangannya. Menurutnya, Studia Islamika adalah simbol perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Tidak hanya bagi PPIM sendiri sebagai penerbit, melainkan juga bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) secara umum.
“Ini berkat kerja keras semua pihak. Tidak akan ada yang berubah karena capaian ini selain semakin meningkatnya mutu artikel yang dihasilkan”, ungkap lulusan Australian National University ini mengapresiasi semua pihak seraya menyampaikan harapannya.