itofficerppim-webadmin2020-11-01T15:24:01+07:00
Solok, PPIM – Program DREAMSEA memulai misi digitalisasi Manuskrip di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Misi dilakukan pada 14 Juli – 12 Agustus 2020 dipimpin oleh Pramono, Filolog Universitas Andalas. Selain itu, sejumlah ahli pernaskahan dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), UIN Imam Bonjol Padang dan IAIN Batusangkar.
Kegiatan ini merupakan misi ke-19 dan yang pertama kali dilakukan di lapangan dalam suasana pandemi Covid-19. Data Manager DREAMSEA, M. Nida Fadlan saat meninjau lokasi digitalisasi, Selasa (14/7), menekankan pentingnya menjaga keselamatan dari potensi penularan Covid-19 saat menjalankan misi di lapangan.
“Digitalisasi manuskrip Minangkabau sangat mendesak dilakukan. Meski demikian, protokol kesehatan yang ketat kepada setiap anggota tim diterapkan untuk meminimalisasi potensi penularan virus,” ujar peneliti PPIM UIN Jakarta ini.
Dalam pengarahannya, Nida juga memaparkan penerapan teknik baru dalam proses digitalisasi dan pengelolaan data di lapangan untuk mendapatkan hasil gambar manuskrip sesuai standar DREAMSEA. Gambar manuskrip yang telah diolah nantinya akan tersedia untuk publik dan dapat diakses secara gratis di repositori digital DREAMSEA.
Manuskrip Keislaman Minangkabau
Pramono menyebutkan manuskrip keislaman di tiga surau di Kota dan Kabupaten Solok ini umumnya berusia 200 tahun. Ia memperkirakan jumlah manuskrip yang teridentifikasi lebih dari 110 bundel. Perhitungan ini lebih banyak dibanding hasil pemetaan awal yang telah dilakukan sekitar 94 manuskrip.
“Temuan ini penting dalam khazanah pernaskahan di Sumatera Barat. Melihat kondisinya yang membutuhkan perawatan khusus, maka teks-teks dalam koleksi ini harus segera diselamatkan melalui proses digitalisasi,” papar Pramono yang juga sebagai Sekretaris Umum Manassa.
Program pelestarian manuskrip Asia Tenggara yang dilakukan oleh DREAMSEA dilaksanakan atas kerjasama Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Centre for the Study of Manuscript Cultures (CSMC) Universitas Hamburg. Program ini didukung oleh Arcadia Foundation, lembaga donasi yang didirikan oleh Lisbet Rausing dan Peter Baldwin di Inggris dengan misi utama untuk melestarikan warisan budaya, pelestarian lingkungan, dan mempromosikan akses terbuka (open access) di seluruh dunia.
Penulis: Ilham Nurwansah