itofficerppim-webadmin2020-11-02T04:00:29+07:00
Jakarta, PPIM – Savic Ali, Direktur NU Online dan Islami.co, menyampaikan perkembangan terkini mengenai kontestasi Islam di ranah media. Ia menyebut bahwa media Islam yang intoleran mulai dikalahkan oleh media Islam yang moderat.
“Saya memiliki optimisme. Ini perkembangan menarik dan menggembirakan,” ujar Savic dalam Webinar Series #ModerasiBeragama bertema “Moderasi Beragama di Mata Media” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (7/8).
Savic memandang realitas keislaman di dunia maya mulai menunjukkan pergeseran tren dari media islam yang eksklusif ke media islam yang lebih inklusif. Hal ini ditunjukkan oleh naiknya pamor media islam moderat di Indonesia. Tiga website keagamaan teratas dikuasai oleh NU Online, islami.co, dan bincangsyariah, kesemuanya merupakan situs web berwarna moderat. Di media sosial youtube juga mulai bermunculan tokoh moderat yang banyak ditonton seperti Gus Baha dan Quraish Shihab.
Menurut Savic, untuk membangun Indonesia yang maju, inklusif dan toleran, pendekatan agama harus dilakukan melalui media baru. Berdasarkan hasil penelitian we are social, hingga Januari 2020, Indonesia memiliki 175,4 juta pengguna aktif internet dan 160 juta pengguna aktif media sosial. Data ini ia sampaikan untuk memberikan peta besar dunia daring yang berkembang di Indonesia.
Ia juga mengutip temuan Pew Research Centre tahun 2017 yang menunjukkan bahwa 93% masyarakat Indonesia menganggap agama sebagai isu yang sangat penting sehingga transformasi sosial harus dilakukan melalui jalur keagamaan. Pegiat moderasi beragama dituntut untuk berperan secara aktif dalam membesarkan media keislaman yang moderat.
“Internet adalah sungai besar informasi; air mengalir itu tergantung sumbernya, tinggal bagaimana kita memperbanyak sumber mata air yg bersih dan sehat,” ungkap Savic.
Ia kemudian memberikan saran bagi pegiat moderasi beragama di media sosial untuk memperhatikan perkembangan muslim masa kini yang lebih praktikal dan instan. Konten moderasi harus dibuat relevan terhadap kehidupan sehari-hari seperti tata cara salat dan pembelajaran agama dasar lainnya. Jika konsisten, moderasi beragama di dunia maya mampu mempengaruhi masa depan pemikiran muslim Indonesia.
Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Selain Savic, hadir pula Prof. Jamhari Makruf (Team Leader Convey Indonesia) sebagai moderator dan narasumber lainnya yaitu Ed Sepsha (Jurnalis Kyodo News), Makroen Sanjaya (Wakil Pemimpin Redaksi RTV), dan Muhammad Hanifuddin (Pemimpin Redaksi Buletin Jumat Muslim Muda Indonesia).
Penulis: Aptiani Nur Jannah
Editor: M. Nida Fadlan