itofficerppim-webadmin2020-11-02T04:12:20+07:00
Jakarta, PPIM – “Isi Pancasila dan UUD 1945 itu berisi pasal-pasal yang selaras dengan nilai-nilai Islam, dan tujuan agama Islam baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” ucap Oki Setiana Dewi. Kandidat Doktor SPS UIN Jakarta ini menyampaikannya dalam Webinar Series #ModerasiBeragama bertema “Perempuan Bicara Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (14/8).
Untuk mencapai hal itu, Oki menyoroti pentingnya pemaknaan dan penerapan moderasi beragama secara benar yakni mewujudkan kedamaian dunia tanpa kekerasan atas nama golongan, ras, agama, dan ideologi. Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk harus mengedepankan toleransi antar anggota masyarakat sebagai kunci untuk mewujudkan bangsa yang damai.
“Istilah pemaknaan wasathiyah atau moderatisme itu tidak sepantasnya diambil dari pemahaman para ekstremis yang cenderung mengedepankan sikap yang keras, rasis, tanpa kompromi, dan tidak sepantasnya juga mengambil pemahaman kelompok liberalis yang menginterpretasikan agama Islam yang sangat longgar, bebas, bahkan nyaris meninggalkan garis kebenaran,” ucap pemeran film Ketika Cinta Bertasbih ini.
Oki juga menegaskan kecocokan karakter Indonesia dengan konsep wasathiyah. Menurutnya konsep ini sudah sesuai dengan konsep yang dinyatakan Al-Qur’an. Surat Al Hujurat ayat 13 yang menjelaskan bagaimana Allah SWT telah memuliakan semua anak manusia tanpa membedakan suku, bangsa, bahasa, agama, dan ras.
Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Selain Oki, webinar ini juga dihadiri para narasumber perempuan lainnya, seperti Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian), Siti Ruhaini Dzuhayatin (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI), Yunita Faela Nisa (Wakil Dekan Psikologi UIN Jakarta, Peneliti PPIM), dan dipandu oleh Jamhari Makruf sebagai Team Leader CONVEY Indonesia.
Penulis: Tati Rohayati
Editor: Fikri Fahrul Faiz