Jakarta, PPIM – Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Munawar Holil, mengungkap fakta terbaru mengenai keberadaan manuskrip Nusantara. Keterangan ini disampaikannya untuk menjawab anggapan bahwa mayoritas manuskrip Nusantara tidak berada di negerinya sendiri alias berada di luar negeri.
“Konon, manuskrip Nusantara paling banyak disimpan di luar negeri. Faktanya, manuskrip Nusantara yang berada di luar negeri hanya sepertiga bagian atau kurang dari 30% saja. Sedangkan, lebih dari 70% berada di Indonesia. Terbesar dipegang di tangan masyarakat secara pribadi,” ungkap Munawar.
“Ini berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Manassa bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI pada 2019 lalu,” ujar Munawar saat memberi pengantar diskusi “Webinar Series on Indonesian Digitised Manuscripts” bertema “Meraih Program Digitalisasi Manuskrip dan Tantangannya” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program DREAMSEA dan kerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Rabu (13/1).
Untuk itu, Munawar mengajak semua pihak untuk lebih giat lagi dalam berupaya menyelamatkan manuskrip-manuskrip Nusantara khususnya yang berada di tangan-tangan masyarakat. Caranya adalah dengan memberikan pemahaman yang baik mengenai pentingnya merawat peninggalan leluhurnya hingga membantunya mendigitalkan manuskrip-manuskrip itu.
“Dari pengalaman Manassa dan DREAMSEA pasti ada hal yang menantang, sehingga harus berbagi trik dan tips untuk mendapatkan program-program pelestarian manuskrip termasuk digitalisasi. Diskusi ini sangat penting sebagai sarana berbagi pengalaman kepada khalayak agar banyak pihak yang dapat mengakses program digitalisasi manuskrip,” ungkap Munawar.
Webinar Manuskrip Digital adalah diskusi bulanan yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube “DREAMSEA Manuscripts”. Selain Munawar, Prof. Dr. Oman Fathurahman selaku Principal Investigator DREAMSEA juga turut memberikan pengantar diskusi. Diskusi seri ketiga yang dimoderatori oleh Muhammad Nida Fadlan (Data Manager DREAMSEA) ini dihadiri juga oleh Prof. Dr. Titik Pudjiastuti (Universitas Indonesia), Hasaruddin, M.Hum. (Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, Sulawesi Tenggara), dan Fiqru Mafar, M.IP. (IAIN Jember) sebagai narasumber.
Penulis : Ilham Nurwansah
Editor: M. Nida Fadlan