Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Puspidep: Ulama Moderat Jauh Lebih Banyak


Jakarta, PPIM – Peneliti Pusat Pengkajian Islam Demokrasi dan Perdamaian (Puspidep), Najib Kailani, mengungkap temuan surveinya yang bertajuk “Ulama, Politik, dan Narasi Kebangsaan”. Temuan itu dipaparkan Najib dalam Webinar Series #ModerasiBeragama yang ke-18, dengan tema “Ormas, Ulama dan Moderasi Beragama ” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (22/1).

“Dari survei ini kami menemukan bahwa ulama terdiri dari beberapa kategori. Ulama progresif (4,89%), ulama inklusif (23,33%), ulama konservatif (9,33%), ulama eksklusif (9,79%), ulama radikal (4%), ulama ekstrem (2,67%), dan yang paling tinggi adalah ulama moderat dengan prosentase 34%,” ungkap Dosen UIN Sunan Kalijaga ini.

Najib mengemukakan survei ini bertujuan memetakan dan mendiskusikan persepsi serta pandangan ulama dari berbagai latar belakang afiliasi sosial, politik, dan keagamaan tentang format negara-bangsa. Secara umum, survey ini memperlihatkan tingginya prosentase jumlah ulama yang menerima konsep negara bangsa (71.56%) dibandingkan yang menolak (16.44%).

“Meskipun kesannya yang menolak sedikit tetapi ini termasuk isu signifikan, dari hasil survei ini kita juga dapat melihat sisi penolakannya itu dari mana,” ungkap Najib.

Najib menyebut hal yang paling krusial pada penolakan itu terdapat pada persoalan kewargaan yang harus segera diatasi. Lebih spesifik persoalan tersebut ada pada pengayoman terhadap hak-hak kelompok minoritas agama dan hak-hak antar agama. Dalam konteks ini, survei tersebut menyoroti peran ulama moderat.

“Ulama yang moderat ini kebanyakan menerima anti kekerasan, pro-sistem, toleran tetapi lemah dalam hal pro kewargaan. Jadi pro kewargaan itu menerima isu hubungan antar agama tetapi intra agama tidak,” ungkap Najib.

Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Selain Najib, diskusi yang dimoderatori oleh Team Leader Convey Indonesia, Jamhari Makruf, ini dihadiri juga oleh narasumber lainnya yaitu Maria Ulfah Anshor, Anggota Majelis Musyawarah KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia) dan Alimatul Qibtiyah, Ketua PP. Aisyiyah.

 

Penulis : Humairah
Editor  : Zhella Apriesta