Jakarta, PPIM – PPIM UIN Jakarta melalui Penelitian Buletin Masjid Tahun 2019 menemukan 37 dari 100 masjid di Indonesia terindikasi menyebarkan buletin Jumat yang terafiliasi gerakan Islam radikal. Buletin tersebut cenderung menyuarakan paham ekstremisme yang mengarah pada pembahasan tentang hasrat membangun kembali negara dan masyarakat melalui dasar-dasar ajaran Islam tertentu. Koordinator penelitian, Kusmana, menyebut hal tersebut perlu diantisipasi.
“Kita harus menyokong penerbitan buletin-buletin Jumat yang mendukung terhadap isu-isu keislaman yang moderat,” kata Kusmana dalam Webinar Series #ModerasiBeragama yang ke-19, dengan tema “Masjid & Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (5/2)..
Kusmana menyebut buletin Jumat menjadi media untuk menyampaikan ideologi penulis dan atau golongan tertentu termasuk dari kalangan radikal. Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menunjukkan kutipan yang ditemukan dalam bulletin Kaffah yang terafiliasi pada Hizbut Tahrir Indonesia yang bercorak pada penerapan syariat Islam secara total (kaffah) tanpa melihat konteks keindonesiaan.
“Seperti konten buletin yang menyatakan bahwa semua pihak harus menunaikan amanah mereka demi terwujudnya syariah Islam secara kaffah. Jika tidak, berarti mereka, sadar atau tidak, telah mengkhianati Allah SWT dan Rasul-Nya,” ungkap Kusmana.
Selain mendukung penerbitan buletin Jumat bercorak Islam moderat, Kusmana mendorong agar masjid berperan dalam memperbanyak program masyarakat yang menyuarakan pemahaman keagamaan yang moderat dan ramah terhadap perbedaan.
Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jum’at melalui kanal Youtube “PPIM UIN Jakarta” dan “Convey Indonesia”. Selain Kusmana, diskusi yang dimoderatori oleh Team Leader Convey Indonesia, Jamhari Makruf, ini menghadirkan pembicara lainnya yaitu, Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua Majelis Utama Indonesia), Hj. Kustini (Pengurus PP Dewan Masjid Indonesia), dan Juraidi (Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI).
Penulis: Tati Rohayati
Editor: Abdallah