Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Komisioner KPI Ungkap Dominasi Konten Islam Konservatif di TV


Jakarta, PPIM – “Narasi-narasi agama di stasiun televisi (TV) saat ini sangat syarat pesan Islam yang konservatif. Sinetron-sinetron religi di TV seperti Para Pencari Tuhan (PPT), Bismillah Cinta, Amanah Wali, dan sinetron lainnya perlu ditelusuri arah keislamannya. Selain itu, kiranya perlu narasi-narasi Islam progresif di program TV supaya masyarakat terdidik dan tidak terjebak pada Islam yang konservatif,” ucap Nuning Rodiyah.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini turut mengamini temuan penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bertajuk “Dakwah Digital: Narasi Agama di Platform Online dan Televisi Indonesia”. Penelitian yang dirilis pada Kamis (29/4) ini juga merupakan bagian dari proyek “Media and Religious Trend (MERIT) in Indonesia”.

Nuning yang intens mengawal penyiaran di Indonesia menyampaikan bahwa dalam 5 tahun terakhir ini, narasi-narasi keagamaan sangat semarak menghiasi program TV Indonesia. Terutama di tahun 2017 saat Pilgub DKI Jakarta, dan peristiwa penolakan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang kemudian diikuti oleh aksi demonstrasi “Aksi Bela Islam” 411 dan 212 turut mewarnai siaran-siaran di TV.

“Narasi agama ini tidak semata-mata hadir di program siaran religi yang berupa monolog, dialog, diskusi atau “program pengobatan” tapi juga sebenarnya narasi agama itu juga hadir di program sinetron, News, variety show, infotainment, reality show, dan sebagainya. Terutama di tahun 2017 narasi agama sangat meningkat. Dilihat dari data ‘Kepemirsaan Program Siaran’ misalnya, narasi agama di TV sangat politis, dan cenderung pada penguatan politik identitas” kata Nuning

Konten-konten agama yang cenderung konservatif ini, sering kali ditemukan di program TV. Pihaknya, KPI terus berupaya mengawasi program-program TV berdasarkan pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Selain itu, KPI juga bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengawasi program-program keagamaan di TV dan  peningkatan kapasitas penyiar agama, terang Nuning

“Beberapa acara agama yang bertendensi kontroversial akan ditegur oleh KPI. “Damai Indonesiaku” misalnya, di tahun 2017 memuat materi tentang “Ahok Sebagai Penista Agama” dan konten ini menyebabkan kegaduhan, dinamika materi-materi dakwahnya pun cukup mengerikan menurut pandangan KPI. Juga di “Berita Islam Masa Kini” yang menampilkan berita khilafiyah, tentang wukuf di Karbala, yang lainnya di “Islam itu indah”, viral bicara seks, dan syurga, konten-konten ini akan menimbulkan reaksi di masyaraat sehingga diperingatkan,” jelas Nuning.

Pada launching hari ini, selain Nuning, hadir sebagai pembahas lainnya yaitu Dr. Ade Armando, M.Sc (Departement Ilmu Komunikasi FISIP UI), dan Prof. James B. Hoesterey (Departement of Religion Emory University, Atlanta). Sedangkan hasil penelitian disampaikan oleh Iim Halimatusa’diyah, Ph.D (Koordinator Penelitian MERIT Indonesia) dan Taufik Sutanto, Ph.D (Data Scientist MERIT Indonesia).

 

Penulis: Tati Rohayati
Editor: M. Nida Fadlan