Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Pengamat: Politik Afghanistan Masih Rentan Konflik

Share this post

Pengamat: Politik Afghanistan Masih Rentan Konflik

Jakarta, PPIM UIN – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Indonesia (CSIS), Philips J. Vermonte melihat bahwa Afghanistan di bawah pimpinan Taliban saat ini masih sangat rentan konflik dikarenakan proporsi perwakilan kabinet yang tidak berimbang, dengan minimya perwakilan dari kelompok non-Taliban.

Pernyataan tersebut disampaikannya pada webinar Moderasi Beragama seri ke-24 yang dihelat secara daring oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui program CONVEY dengan tajuk “Taliban dan Counter Violent-Exremism Global”, Jumat (17/09).

“Setelah didudukui oleh Taliban, pemerintahan Afghanistan berusaha mengubah citra bahwa mereka adalah gerakan politik yang moderat dengan dibuktikan adanya penawaran amnesti dan jaminan hak asasi manusia (HAM) yang mereka tawarkan kepada lawan politik mereka, dan mereka juga memperbolehkan perempuan melanjutkan pendidikan,” ujar Philips.

Philips menambahkan bahwa hal itu berbanding terbalik dengan realitas yang sebenarnya karena adanya kecenderungan masih mengedepankan aksi-aksi yang menggunakan kekerasan.

“Namun, fakta di lapangan menunjukkan berkebalikan, dikarenakan kekerasan terus berlanjut dengan adanya beberapa tentara Taliban yang memaksa warga,” imbuhnya.

Menurut Philips, konflik yang terjadi di Afghanistan yang masih berlanjut diduga kuat adanya faktor ekonomi dan kesejahteraan.

“Konflik akan rentan muncul dikarenakan Taliban memiliki sumber daya keuangan yang rendah dan ketidakpastian stabilitas keuangan dari para pendonor yang selama ini mengirimkan ke Afghanistan,” tandasnya.

Webinar ini diadakan secara berkala oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia. Setiap webinar dimoderatori Jamhari Makruf, Team Leader CONVEY Indonesia.

 

Penulis: Lilis Ratnasari
Editor: Abdallah