Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Database Ratusan Ribu Manuskrip Asia Tenggara Siap Diluncurkan

Share this post

Database Ratusan Ribu Manuskrip Asia Tenggara Siap Diluncurkan

Jakarta, PPIM – Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta siap meluncurkan sebuah database yang berisi ratusan ribu manuskrip Asia Tenggara, Jumat (1/10). Database tersebut merupakan hasil kinerja bersama PPIM dan Centre for the Study of Manuscript Cultures (CSMC) Universitas Hamburg melalui program DREAMSEA sejak 2018 melalui program DREAMSEA.

DREAMSEA adalah program pelestarian manuskrip-manuskrip di Asia Tenggara. Didukung oleh Arcadia Foundation, selain memberikan pemahaman dan tata cara perawatan fisiknya, program ini juga membantu pengawetan isi manuskripnya melalui teknologi digitalisasi atau mengalihmediakan manuskrip menjadi bentuk foto digital. Adapun fisik manuskripnya tetap dipegang oleh pemiliknya dan diberi tempat penyimpanan baru yang lebih layak.

Oman Fathurahman, Principal Investigator DREAMSEA dari PPIM, menyebut bahwa database ini akan sangat berguna untuk semua kalangan seperti akademisi, agamawan, pustakawan, birokrat, pegiat seni, dan pegiat industri kreatif dalam mengembangkan profesinya dengan mendasarkan pada apa yang sudah disajikan di masa silam.

“Empat tahun terakhir, DREAMSEA telah menjalankan 29 misi pelestarian manuskrip yang berada di Asia Tenggara. Dari misi-misi tersebut, 4.274 bundel manuskrip Asia Tenggara telah berhasil diselamatkan dan dihasilkan 248.291 gambar manuskrip digital,” ungkap Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Jan van der Putten, Principal Investigator dari CSMC, mengungkapkan bahwa manuskrip-manuskrip tersebut diawetkan dalam versi digital untuk merawat keragaman Asia Tenggara sekaligus mengantisipasi kepunahannya. Menurutnya, benda cagar budaya itu berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, terancam rusak, dan hilang.

“Beragam pula penyebab kerusakannya. Kondisi alam yang tidak menentu, posisi wilayah rawan bencana, konflik sosial yang sering terjadi di tengah masyarakat, konflik bersenjata di wilayah tertentu, dan ketidakpedulian kita di zaman sekarang adalah ancaman-ancaman yang sedang dihadapi oleh manuskrip Asia Tenggara,” ungkap pakar manuskrip Melayu ini.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif PPIM Ismatu Ropi menyambut baik rencana peluncuran database ini. Menurutnya, keberadaan database ini akan sangat mendukung ekosistem kajian akademik. Senada dengan fokus PPIM dalam merawat keragaman kajian keagamaan dan masyarakat, database ini akan sangat berguna untuk memahami bagaimana jati diri masyarakat Asia Tenggara khususnya bangsa Indonesia di masa silam.

“Dari itu, saya mengundang kepada seluruh peneliti dan akademisi khususnya dalam bidang kajian keagamaan untuk menghadiri peluncuran database ini dan turut serta merawat keragaman Nusantara dengan cara memanfaatkan isi database ini,” ungkap alumni Australian National University (ANU) ini.

Database tersebut secara resmi akan diluncurkan pada Jum’at, 1 Oktober 2021, pukul 19.30-20.00 WIB. Peluncuran tersebut akan diselenggarakan secara premiere melalui channel Youtube “DREAMSEA Manuscripts”. Selain menyediakan sertifikat, kegiatan ini juga menyediakan give away untuk peserta kegiatan yang beruntung. [MNF]