Jakarta, PPIM – Jurnal Studia Islamika, terbitan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Jurnal ilmiah pimpinan ilmuwan terkemuka, Azyumardi Azra, ini meraih peringkat quartile terbaik (Q1) dan berhak menempati peringkat lima besar jurnal ilmiah terbaik di tingkat Asia dalam bidang studi keagamaan (religious studies).
Prestasi ini dirilis secara resmi oleh Scimago Journal and Country Rank dalam laman resminya https://www.scimagojr.com/ (11/5). Peringkat Q1 ini diraih oleh Studia Islamika setelah memperhitungkan sejumlah komponen yang diperoleh selama setahun terakhir (2021-2022). Jurnal ini mencatatkan skor 10 pada komponen h-index dan 0,193 pada perhitungan indeks keterkutipan. Kedua nilai ini meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya saat mendapatkan skor 9 dan 0,149.
Scimago adalah lembaga pemeringkatan jurnal-jurnal ilmiah terkemuka di dunia. Seluruh jurnal yang masuk dalam pemeringkatan ini merupakan terbitan yang dinilai bereputasi dan diindeks oleh Scopus. Pada bulan Mei setiap tahunnya, Scimago merilis hasil kerja keras jurnal-jurnal tersebut dengan memperhatikan tingginya dampak ilmiah dalam bidang-bidang keilmuan yang terkait.
Sementara itu, Studia Islamika merupakan jurnal ilmiah yang telah terbit sejak 1994. Jurnal ini dirancang untuk menyebarluaskan perkembangan terkini kajian-kajian keislaman khususnya dalam lingkup Indonesia dan Asia Tenggara baik dalam bentuk artikel dan ulasan buku. Nurcholish Madjid, M.C. Ricklefs, Robert W. Hefner, Andrée Feillard, Euis Nurlaelawati, dan Karel Steenbrink adalah beberapa diantara ratusan penulis yang artikel-artikelnya pernah diterbitkan di Studia Islamika.
Managing Editor Studia Islamika, Oman Fathurahman menanggapi capaian ini. Menurutnya, capaian ini adalah bukti bahwa kajian Islam di Indonesia semakin maju dan layak menjadi kiblat dunia. Ia turut berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung perkembangan Studia Islamika hingga saat ini.
“Studia Islamika sejak awal memiliki misi menjembatani kesenjangan kajian keislaman di Indonesia dan dunia. Raihan yang didapatkan hari ini adalah sinyal baik yang menegaskan posisi Indonesia di mata dunia. Meskipun pemeringkatan bukan tujuan, namun peningkatan sitasi dalam sebuah jurnal adalah indikator tinggi rendahnya kebermanfaatan dan kontribusi artikel yang diterbitkan terhadap kemajuan bidang keilmuan terkait.,” ungkap Guru Besar FAH UIN Jakarta ini.
Senada dengan Oman, Direktur Eksekutif PPIM Ismatu Ropi mempertegas arah Studia Islamika melalui capaian ini. Guru Besar Perbandingan Agama UIN Jakarta ini menyatakan bahwa Studia Islamika telah menunjukkan secara konsisten dedikasi yang tinggi dalam menyuarakan studi-studi Islam di Asia Tenggara ke pentas global sehingga hasil kajian yang dipublikasikan di jurnal ini menjadi sumber yang paling otoritatif dalam kajian yg dimaksud.
“Karena itu perolehan ranking Q1 tahun 2022 ini menjadi salah bukti konsistensi dan dedikasi Studia Islamika dalam dunia akademik. Selamat untuk Studia Islamika,” ungkap Ismatu Ropi.
[MNF]