Jakarta – PPIM, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fikri Fahrul Faiz), Mahasiswa program Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin (Dedi Irawan) dan Mahasiswi Fakultas Dirasat Islamiyyah (Sri Ajeng), serta peneliti muda PPIM UIN Jakarta (Grace Rachmanda) telah berpartisipasi dalam program Japan-East Asia Network for Students and Youth (JENESYS) 2022. JENESYS merupakan sebuah program yang difasilitasi oleh pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Center (JICE) dan program pada batch-29 ini mengusung tema Japan-Indonesia Exchange (Peace Building). Program ini diikuti oleh 25 orang peserta dari Perguruan Tinggi Islam, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Masjid Istiqlal.
Tujuan program tersebut adalah untuk mempromosikan rasa saling percaya dan pengertian di antara masyarakat Jepang dengan kawasan Asia-Pasifik, serta untuk membangun persahabatan dan perdamaian untuk masa depan dunia yang lebih baik. Program JENESYS diselenggarakan mulai tanggal 24 sampai 31 Januari 2023.
Kegiatan utama dari program tersebut ialah kuliah tematik di Universitas Waseda, Tokyo. Tema kuliah tersebut adalah “Mengenal Agama Islam di Jepang” oleh Profesor Miichi Ken. “Islam di Jepang populasinya sedikit, lebih banyak dari luar Jepang seperti Indonesia, Pakistan dan Turki yang menetap di Jepang”, ujar Ken (26/01/2023).
Dedi Irawan salah satu delegasi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memberikan respon dan menyampaikan terima kasih dalam kuliah tersebut pada akhir acara. Irawan menyoroti pengamatannya langsung di Jepang, bahwa ia tidak melihat unsur-unsur religiusitas atau simbol agama.
Kegiatan selanjutnya adalah studi pengamatan langsung mengenai sejarah dan budaya di Tokyo. Beberapa tempat lain yang dikunjungi, yaitu Ozu Washi Museum, Masjid Tokyo Camii & Diyanet Turkish Culture Center, dan The Imperial Palace Nijubashi.
Selain di kota Tokyo, peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat kota bersejarah di Jepang, yaitu kota Hiroshima. Dengan menggunakan salah satu kereta tercepat di Jepang yang biasa disebut Shinkansen perjalanan yang ditempuh hanya sekitar empat jam dari kota Tokyo menuju kota Hiroshima.
Salah satu tempat yang dikunjungi disana adalah Hiroshima Peace Garden and Memorial Meseum. Peserta mendengarkan langsung cerita dari generesi ketiga korban Bom Atom Hiroshima yang terjadi pada tahun 1945 yang lalu. Oleh karena itu, peserta dapat melakukan pengamatan langsung dan berbela sungkawa terhadap tragedi Hiroshima yang menewaskan ratusan ribu korban jiwa.
Ada salah satu pesan dari generasi ketiga korban Bom Hiroshima “Kakek saya pernah berpesan: Janganlah kamu benci kepada orang Amerika, tapi bencilah pada perangnya. Bertemanlah dengan siapa saja, dengan begitu kamu akan merasa damai.” ujar Sin (28/01/2023).
Pesan ini sangat melekat, mengartikan sesama manusia harus saling berteman dengan semua orang tidak memandang latar belakang, suku dan ras agar dapat menciptakan perdamaian. Tempat-tempat lain yang dikunjungi peserta diantaranya Kastel Hiroshima, pulau Miyajima, Kuil Itsukusima serta membuat kaligrafi Jepang (Shodou).
Di akhir kegiatan para delegasi muda mempresentasikan action plan yang akan direalisasikan saat kembali ke Indonesia. Harapannya pengalaman dan juga pembelajaran budaya yang ada di Jepang dapat dibagikan dan diimplementasikan di Tanah Air.