Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu hari raya yang sangat penting dalam agama Islam. Hari yang dirayakan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan ini mengajarkan umat muslim untuk menahan diri dari hawa nafsu, memperdalam ibadah, menumbuhkan sifat sabar, tawakal, dan ikhlas, serta memperhatikan orang-orang yang membutuhkan guna membersihkan diri dari hal-hal negatif dan duniawi. Seperti tertuang dalam hadist HR Bukhari, “Barangsiapa yang melaksanakan ibadah Shaum selama satu bulan penuh dengan penuh keimanan kepada Allah maka apabila ia memasuki Idul Fitri ia akan kembali menjadi fitrah seperti bayi (Tiflul) dalam rahim ibunya”.
Momen Hari Raya Idul Fitri digunakan umat muslim untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi antara sesama Muslim. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Hujurat ayat 10 yang mengajarkan umat Islam untuk saling mencintai dan memaafkan satu sama lain:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Selain itu, Idul Fitri juga menjadi momen menyebarkan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar. Salah satunya dengan saling bertegur sapa dan mengucapkan “minal ‘aidin wal fa’izin, mohon maaf lahir dan batin”. Oman Fathurahman dalam NGARIKSA TV membahas makna “minal ‘aidin wal fa’izin” dengan merujuk kitab Cetak Pegon – Kamus Kecil yang ditulis oleh Mufti Betawi, Sayyid Usman bin Abdillah bin ‘Aqil bin Yahya yang terbuat di Betawi pada September 1885. Dalam kitab kamus kecil tersebut menjelaskan: “…dikata waktu lebaran ‘engkau boleh dapat lagi lebaran berkali-kali dengan mujur minal ‘aidin wal fa’izin’ jua adanya…”. Ucapan tersebut dipahami sebagai doa agar senantiasa berada dalam kebahagiaan, disertai dengan permohonan maaf atas segala khilaf. Dengan begitu, Hari Raya Idul Fitri menjadi momentum umat muslim untuk menyebar kebahagiaan dengan bermaaf-maafan.
Oleh karena itu, keluarga besar Pusat Pengkajian Islam & Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengucapkan:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَتَقَبَّلَ يَا كَرِيْمُ، كُلُّ عَامٍ وَاَنْتُمْ بِخَيْرٍ، جَعَلَ اللَّهُ لَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ المَقْبُوْلِيْنَ المَغْفوْرِيْنَ
“Semoga Allah menerima ibadah kita dan kalian semua, terimalah Ya Allah yang Maha Mulia. Selamat hari raya, semoga Allah menjadikan kita semua tergolong orang-orang yang kembali fitrah dan berhasil mendapat pahala yang diterima dan diampuni dosa-dosa.”
Sumber: https://youtu.be/qpPqfExEjns