Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Kolaborasi Internasional yang Inklusif: Memperluas Akses terhadap Naskah Nusantara


Jakarta  (07/08) – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menjadi tuan rumah sebuah gelar wicara bertajuk “Kerja Bersama Menuju Pengarusutamaan Naskah Nusantara” yang dilaksanakan oleh PPIM UIN Jakarta dan Yayasan Ngariksa Budaya Indonesia. Annabel Teh Gallop, seorang kataloger dan kurator dari The British Library menjadi salah satu pembicara acara ini.

Dalam presentasinya, Annabel Teh Gallop membagikan wawasan dan pengalaman dari The British Library dalam bekerja sama dengan berbagai lembaga di seluruh dunia untuk melestarikan dan mempromosikan naskah-naskah Nusantara. Beliau menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pelestarian naskah kuno.

“Kolaborasi internasional memungkinkan kita untuk menggabungkan sumber daya, keahlian, dan teknologi, sehingga kita dapat menjaga dan memperluas akses ke naskah-naskah Nusantara dengan lebih efektif. Ini bukan hanya tentang melestarikan masa lalu, tetapi juga membuka pintu bagi penelitian dan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan budaya kita,” ujar Annabel.

Beliau juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara The British Library dan Perpustakaan Nasional Indonesia, serta berbagai institusi lainnya di Asia Tenggara. Menurutnya, melalui proyek-proyek kolaboratif, seperti digitalisasi naskah dan penyelenggaraan pameran bersama, naskah-naskah Nusantara dapat diakses oleh audiens yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

“Proyek-proyek digitalisasi telah memungkinkan kita untuk mengatasi keterbatasan fisik dalam mengakses naskah-naskah ini. Dengan teknologi digital, naskah-naskah berharga ini dapat diakses oleh peneliti dan masyarakat umum di seluruh dunia, tanpa risiko kerusakan pada naskah aslinya,” jelas Annabel.

Annabel juga menyoroti pentingnya inklusivitas dalam kolaborasi ini. Menurutnya, pelibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal, akademisi, dan pemerintah, sangat penting untuk memastikan bahwa upaya pelestarian ini tidak hanya bermanfaat bagi segelintir orang, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Kita harus memastikan bahwa upaya pelestarian ini inklusif, melibatkan semua pihak yang berkepentingan, dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas. Dengan begitu, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara naskah-naskah ini dan komunitas yang menghargainya,” tambahnya.

Diskusi yang berlangsung menyoroti berbagai peluang dan tantangan dalam pelestarian naskah Nusantara, serta pentingnya kolaborasi yang inklusif dalam menjawab tantangan tersebut. Sebagai penutup, Annabel Teh Gallop mengajak seluruh hadirin untuk terus mendukung dan terlibat dalam upaya kolaboratif ini.

Penulis: Lilis Shofiyanti