Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

KLHK Soal Green Islam: Pemerintah Sejalan


Jakarta (27/08) – Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia menggelar rilis hasil riset kualitatif dengan tema “Gerakan Green Islam: Harapan Bagi Krisis Iklim di Indonesia?” di Hotel Artotel Gelora Senayan, Jakarta (27/08).

Studi tersebut merupakan bagian dari upaya identifikasi aksi-aksi lingkungan berbasis agama, khususnya Islam, dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim yang kian mengkhawatirkan. Gerakan Green Islam, sebagai aksi lingkungan berbasis keagamaan, berupaya mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam ajaran Islam yang mendukung praktik-praktik ramah lingkungan.

Dalam sesi diskusi, hadir perwakilan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Ir. Edi Kurniadi, M.Sc.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Berbasis Agama, Kepercayaan, dan Kearifan Lokal Serukan Pemerintah Serius Atasi Krisis Lingkungan

Di awal, Edi menyebutkan bahwa sebenarnya program KLHK telah sejalan dengan gerakan Green Islam selama ini, seperti dalam program sanitasi sehat, pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi alam (khususnya, air dan energi), dan berbagai program lainnya. “Pemerintah mendukung betul langkah aksi gerakan Green Islam dan siap untuk berkolaborasi,” paparnya.

Edi menjelaskan, bahwa “KLHK mencermati apa yang belum disampaikan dalam hasil riset tersebut terkait dengan arah pengembangan gerakan Green Islam ke depan akan seperti apa, dan bagaimana cara agar gerakan tersebut dapat terarah.”

“Gerakan Green Islam perlu dibuat perencanaan aksi yang mapan agar setiap kegiatannya dapat terukur mewujudkan umat yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Edi menambahkan, bahwa dalam perjalanannya, sistem evaluasi terhadap gerakan Green Islam juga perlu dibentuk, serta dikembangkan agar kita semua dapat menimbang dampak gerakan terhadap misi pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Press Release Peluncuran Hasil Penelitian Gerakan Green Islam: Harapan bagi Krisis Iklim di Indonesia?

Di akhir, Edi menekankan potensi yang harus direspons oleh gerakan Green Islam, yakni keberadaan dan eksposur generasi muda. Tahun 2045, wacana persiapan sumber daya manusia muda berkualitas perlu dipertemukan dengan wacana ramah lingkungan. “Hal tersebut perlu dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi langkah strategis ke depan untuk mendukung gerakan-gerakan ramah lingkungan berbasis keagamaan di Indonesia,” ujarnya.

Penulis: Khalid Walid Djamaludin
Penyunting: Dadi Darmadi