Zilla Boyer: Nilai Agama Kunci Aksi Lingkungan Berkelanjutan

Zilla Boyer berbicara tentang peran agama dalam pelestarian lingkungan

Zilla Boyer: Nilai Agama Kunci Aksi Lingkungan Berkelanjutan

Jakarta, 11 Februari 2025 – Zilla Boyer, Second Secretary Political Affairs & Human Rights Kedutaan Kerajaan Belanda di Indonesia, menegaskan bahwa nilai dan tradisi keagamaan memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran dan aksi kolektif untuk melindungi lingkungan. Pernyataan ini disampaikan dalam peluncuran hasil riset “Inovasi Lingkungan Muslim Indonesia: Bagaimana Komunitas Lokal Berdaya?” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Penelitian ini merupakan bagian dari proyek REACT (Religious Environmentalism Actions) yang diinisiasi oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan didukung Kedutaan Kerajaan Belanda di Indonesia.

Baca Juga: Inovasi Lingkungan Komunitas Muslim Lokal: Dasar Penting bagi Kebijakan Nasional

Agama sebagai Inspirasi Praktik Lingkungan Berkelanjutan

Menurut Boyer, nilai-nilai keagamaan menjadi sumber inspirasi bagi komunitas dalam menjaga kelestarian bumi. “Penelitian ini adalah bagian dari perjalanan untuk memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana agama menginspirasi komunitas menjaga kesakralan bumi,” ujarnya.

Ia menambahkan, tradisi moral keagamaan tidak hanya memotivasi, tetapi juga membentuk praktik lingkungan yang berkelanjutan. “Dalam konteks krisis lingkungan global, pendekatan berbasis agama menjadi semakin relevan,” jelas Boyer.

Institusi Agama sebagai Penggerak Aksi Lingkungan

Boyer menekankan bahwa institusi keagamaan memiliki potensi besar sebagai penggerak utama aksi kolektif. “Dari inisiatif kecil di tingkat akar rumput hingga kebijakan luas, kesadaran berbasis agama dapat meningkatkan tanggung jawab bersama dalam menghadapi tantangan lingkungan,” paparnya.

Ia juga memuji peran PPIM UIN Jakarta dalam menjembatani dunia akademis dan masyarakat. “PPIM menghubungkan kajian ilmiah dengan aksi nyata di komunitas, serta memperjuangkan keadilan lingkungan,” tambahnya.

Baca Juga: Menjawab Krisis Iklim: Bagaimana Komunitas Muslim Lokal Menggerakkan Inovasi Lingkungan 

Boyer berharap penelitian ini dapat memberikan peta jalan menuju masyarakat yang lebih ramah lingkungan“Mari kita perkuat kembali komitmen kita sebagai penjaga bumi, sebagaimana diakui oleh nilai semua agama. Semoga penelitian ini membawa perubahan berarti bagi generasi mendatang,” tutupnya.

Peluncuran riset ini juga dihadiri oleh Andhyta Firselly Utami, Founder Think Policy Indonesia, Prof. Dr. Suharko, Guru Besar Sosiologi UGM, dan Hening Parlan, Direktur GreenFaith Indonesia.

Penulis: Aptiani Nurjanah
Penyunting: Irfan