Wamen HAM Mugiyanto: Hak atas Lingkungan Sehat adalah Hak Asasi Manusia

Wamen HAM Mugiyanto

Wamen HAM Mugiyanto: Hak atas Lingkungan Sehat adalah Hak Asasi Manusia

Jakarta (23/08) — Wakil Menteri Hak Asasi Manusia RI, Mugiyanto, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan REACT Day 2025, sebuah festival berbasis lingkungan yang digagas Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk praksis nyata dari nilai-nilai hak asasi manusia yang bersinggungan erat dengan isu keadilan ekologis.

“REACT Day memberi inspirasi besar, bahkan bagi kami di Kementerian. Ke depan, saya membayangkan kita bisa menyelenggarakan Human Rights Day yang menempatkan isu lingkungan hidup sebagai bagian dari perayaan hak asasi manusia,” ujarnya di hadapan ratusan peserta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).

Menurut Mugiyanto, hak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat kini telah diakui sebagai hak asasi manusia secara global. Ia merujuk pada resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disahkan pada Juli 2022. 

Baca Juga: REACT Day 2025: Sinergi Kaum Muda, Agama, dan Negara Mendorong Aksi Nyata untuk Keadilan Ekologis

“Hak ini setara dengan hak hidup, dan menjadi landasan hukum serta moral bagi masyarakat untuk menuntut tanggung jawab negara dalam menjaga lingkungan,” tegasnya.

Ia mengajak peserta untuk kembali mengingat nilai-nilai dasar kemerdekaan bangsa sebagai landasan memahami hak atas lingkungan sehat.

“Hak untuk menentukan hidup sendiri bukanlah hadiah, melainkan amanah yang harus dijaga dan diperjuangkan, termasuk melalui perlindungan terhadap alam,” ujar dia.

Dalam sambutannya, Mugiyanto menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengubah pola konsumsi, mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan, serta menjadi penggerak inovasi hijau. Ia menyebut inisiatif-inisiatif seperti Eco-Paspor yang diluncurkan PPIM sebagai contoh konkret upaya menurunkan isu global ke dalam praktik lokal yang relevan.

Baca Juga: REACT Day 2025: Sinergi Kaum Muda, Agama, dan Negara Mendorong Aksi Nyata untuk Keadilan Ekologis

“Seringkali isu lingkungan terdengar jauh dan teknokratis. Tapi perubahan besar justru dimulai dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan: memilah sampah, hemat air, memilih konsumsi bertanggung jawab,” ujarnya. From small things, big things grow,” seru dia.

Ia menambahkan, nilai-nilai agama dan spiritualitas lintas iman dapat menjadi fondasi moral yang kuat bagi gerakan lingkungan. Karena itu, menjaga bumi merupakan bagian dari perwujudan iman. 

“Iman yang sejati akan melahirkan tanggung jawab sosial terhadap bumi. Budaya HAM ke depan harus menyentuh praktik menjaga rumah bersama ini,” katanya.

REACT Day merupakan rangkaian program Religious Environmentalism Action PPIM UIN Jakarta yang mengampanyekan pentingnya peran agama dalam isu lingkungan. Beberapa hasil kajian pada program ini telah diadopsi menjadi kebijakan negara.

Penulis: Savran Billahi