Dapatkan Segera Buku & Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta Download Sekarang

Mocoan Lontar Yusup Milenial, Pewarisan dan Ruang Dialog Antargenerasi

Category: PPIM Comments: 0

Mocoan Lontar Yusup Milenial, Pewarisan dan Ruang Dialog Antargenerasi

Jakarta, 26 Maret 2024 – Wahana pewarisan tradisi dan ruang dialog antargenerasi tercipta dalam komunitas Lontar Yusup Milenial di Banyuwangi, Jawa Timur. Tradisi pertunjukan mocoan sejak dulu dilakukan oleh para generasi tua masyarakat Osing di Desa Kemiren, namun dengan kehadiran komunitas ini, membaca naskah Lontar Yusup menjadi terasa asyik dan kekinian.

Dikutip dari laporan Lilis Shofiyanti, peneliti PPIM UIN Jakarta dan Faris Alauidin, pengelola Yayasan Desa Akar Karsa dalam Media Indonesia (Minggu, 17 Maret 2024), mocoan Lontar Yusup sejatinya merupakan tradisi yang telah berkembang sejak lama dan digunakan dalam ritual. Inti dari pertunjukannya yaitu membacakan puisi tembang (bahasa Jawa: mocoan) dalam naskah kuno Lontar Yusup yang ditulis dalam huruf Pegon dan berbahasa Jawa-Osing. Pewarisannya dilakukan secara turun temurun dari keluarga dan tidak dipelajari secara formal.

Upaya kolaborasi yang dilakukan bersama antara pemilik naskah, Adi Purwadi dan Wiwin Indiarti telah membawa angin segar terhadap tradisi ini. Dengan kemampuan Kang Pur (sapaan akrab Adi Purwadi) mengajarkan tembang mocoan kepada generasi muda secara rutin, kini semakin banyak generasi muda yang antusias dan mampu menembangkan pupuh-pupuh berisi kisah lama itu. Latihan dilakukan secara bertahap dengan bimbingan langsung Kang Pur, mulai penguasaan nada empat tembang dasar, tembang variasi, hingga penguasaan pembacaan pegon.

Selain itu, penggunaan istilah “milenial” memiliki arti semoitik yang sarat makna, serta ditujukan untuk menggaet generasi muda yang produktif dan paham atas literasi teknologi. Pemaknaan itu juga diwujudkan dalam lini masa dan kanal-kanal media sosial, seperti YouTube @mocoanlontaryusupmilenial5781 dan Instagram @mlymilenial. Isinya seputar informasi kegiatan yang dilakukan komunitas ini.

Mocoan Lontar Yusup Milenial menjadi penanda penting dalam upaya pelestarian tradisi oleh generasi milenial, menekankan pentingnya pemahaman dan kesadaran akan budaya mereka sendiri, khususnya tradisi mocoan Lontar Yusup yang merupakan bagian dari identitas masyarakat Osing di Banyuwangi. Komunitas anak muda menjadi wadah dialog antargenerasi yang berhasil menghidupkan kembali kesadaran masyarakat Osing terhadap tradisi mereka. Meskipun eksistensi mocoan mungkin terancam, kesadaran ini membuatnya tetap relevan dan hidup, karena masyarakat Osing aktif dalam mempertahankan warisan budaya mereka. [ins]